MAKALAH
ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF
Diajukan untuk Memenuhi
Tugas Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelompok
Anggota
: 1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
4. ...............................
5. ...............................
Kelas
VIII – E
SMP xxxxxx
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah
SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan makalah yang berjudul Zat
Aditif dan Zat Adiktif . Shalawat dan salam penulis curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikuti sunnah beliau.
Penulis
sampaikan terima kasih kepada Ibu Sri Mantini Rahayu Sedyawati dan pihak-pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Sehingga makalah
ini dapat terselesaikan dengan baik. Meskipun telah berusaha dengan segala
kemampuan namun penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu penulis menerima adanya kritik dan saran yang membangun dari
pihak manapun demi perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir
kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat pada umumnya.
Kuningan, November 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................................
i
DAFTAR
ISI............................................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN.......................................................................................
1
A. Latar Belakang.........................................................................................
1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
1
C. Tujuan.......................................................................................................
2
D. Manfaat....................................................................................................
2
BAB
II PEMBAHASAN.........................................................................................
3
A.
ZAT ADITIF............................................................................................
3
1.
Definisi Zat Aditif................................................................................
3
2.
Macam-macam Zat Aditif.....................................................................
3
3.
Dampak Zat Aditif................................................................................
6
B.
ZAT ADIKTIF.........................................................................................
6
1.
Definisi Zat Adiktif..............................................................................
6
2.
Macam-macam Zat Adiktif...................................................................
7
3.
Dampak Zat Adiktif..............................................................................
10
BAB
IV PENUTUP.................................................................................................
11
A.
Kesimpulan...............................................................................................
11
B.
Saran..........................................................................................................
11
DAFTAR
PUSTAKA..............................................................................................
12
BAB I
PENDAHULUAN
Zat aditif dan
zat adiktif sering dijumpai di sekitar kita. Zat aditif sering kita konsumsi
secara disengaja. Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan
selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu.
Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan
kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang
mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Pada awalnya
zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya
disebut zat aditif alami. Kepedulian terhadap bahan kimia dalam makanan yang
sering dilupakan. Jajanan anak-anak yang sering dijumpai setiap kali istirahat
sekolah. Bahan yang membuat jecanduan seperti rokok dan bahan yang dapat
membahayakan kita tanpa disadari kita konsumsi. Pengarahan dari orang tua
sangat kurang dan perhatian orang tua sangatlah penting dalam hal ini, karna
pengaruh bahan kimai sangat lah berbahaya bagi keberlangsungan hidup atau
kesahatan. Pengaruhnya tidak secara langsung namun berakibat fatal apabila
tidak dicegah dari mulai sekarang.
Zat adiktif
adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan (adiksi). Kecanduan
adalah suatu keadaan fisik (jasmani) maupun nonfisik (psikologis) dari
seseorang yang merasa tidak normal jika tidak menggunakan zat tertentu.
Biasanya si pecandu akan menuruti keinginannya dengan kembali mengonsumsi zat
tersebut.
Sejak zaman
dahulu, manusia sudah mengenal zat yang tergolong adiktif, misalnya suku indian
merokok dan mengunyah tembakau disetiap upacara adat. Pada awalnya, semua bahan
adiktif berasal dari tumbuh-tumbuhan. Contoh tumbuh-tumbuhan itu adalah ganja
(cannabis sativa), opium (papaver somniverum), kokain (Erythroxylum coca),
mariyuana (Cannabis indica). Akan tetapi seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan alam, khususnya bidang kimia, saat ini manusia telah dapat membuat
bhan-bahan adiktif buatan (sintetis) yang berkemampuan sama dengan zat adiktif
alami. Zat adiktif sintetis ada berbagai macam jenis dan khasiatnya
berbeda-beda
1. Apa
yang dimaksud zat aditif dan zat aditif?
2. Apa
macam-macam zat aditif dan zat adiktif?
3. Bagaimana
dampak zat aditif dan zat adiktif bagi manusia (pemakainya)?
1. Mengetahui
definisi zat aditif dan zat aditif.
2. Mengetahui
macam-macam zat aditif dan zat adiktif.
3. Mengetahui
dampak dari zat aditif dan zat adiktif bagi manusia (pemakainya)?
Manfaat dari
makalah ini bagi pembaca adalah dapat menambah wawasan tentang macam dan dampak
zat aditif dan zat adiktif. Selain itu juga dapat mengetahui cara untuk
mengatasi dampak negatif dari zat aditif dan zat adiktif. Lebih jauhnya lagi,
penulis berharap bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini mampu menjadi
motivasi untuk sama – sama lebih membuka mata dan membantu dalam hal
penanggulangan dini terhadap penyalaahgunaan zat adiktif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. ZAT ADITIF
Zat aditif
menurut WHO (World Health Organization)
adalah zat – zat yang ditambahkan pada makanan dalam jumlah sedikit
untuk memperbaiki warna, bentuk, cita rasa, tekstur, atau memperpanjang masa
penyimpanan. Persyaratan penambahan zat aditif dalam makanan yaitu:
1.
Memperbaiki
kualitas atau gizi makanan.
2.
Membuat
makanan tampak lebih menarik.
3.
Meningkatkan
cita rasa makanan.
4.
Membuat
makanan menjadi lebih tahan lama atau tidak cepat basi atau busuk.
Zat aditif
adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan
atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan
berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan
untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses
pengolahan.
Pada awalnya
zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya
disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek
samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi
yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat
aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan
memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku
pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan.
Zat aditif
makanan adalah semua bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama proses
pengolahan, penyimpanan, atau pegepakan makanan. Pada awalnya, orang hanya
menggunakan bahan aditif makanan yang alami, seperti gula, cabe, kunyit, garam,
dan merica. Akan tetapi, dengan perkembangan industri makanan yang membutuhkan
bahan dalam jumlah yang besar dan waktu penyimpanan yang lebih lama, orang
mulai memproduksi dan menggunakan bahan sintetis, Berdasarkan fungsinya, zat
aditif makanan dapat digolongkan ke dalam pewarna, pemanis, pengawet, penyedap,
anti oksidan, penambah gizi, pengemulsi, pengatur keasaman, pembentuk serat,
anti kempal, pemutih atau pemucat, perenyah, pengisi, pemantap, zat pengering,
pencegah buih, pengkilap/pelembab, dan pencegah lengket.
Pengelompokan zat aditif berdasarkan
asalnya :
1.
Zat
aditif alami : berasal dari sumber alami
2.
Zat
aditif sintetik : berasal dari bahan-bahan kimia (buatan pabrik)
Pengelompokan zat aditif berdasarkan
fungsinya :
1.
Pewarna
Tujuan pemberian warna pada makanan
adalah agar terlihat menarik dan menggugah selera makan. Jenis-jenis pewarna,
antara lain adalah:
a.
Alami
Kuning à Kunyit
Hijau à Daun suji
Coklat à Buah coklat
Merah coklat à daun jati
Kuning-merah à wortel
Kelebihan dari zat pewarna alami adalah
aman dikonsumsi, menghasilkan aroma yang enak dan khas selain warnanya.
Kekurangan dari zat pewarna alami adalah
pilihan warnanya terbatas dan warnanya tidak tajam seperti pewarna sintetis dan
tidak praktis.
b.
Sintetik
Tartrazin à kuning
Amaranth à merah
Sunset yellow à orange
Briliant blue FCF à biru
Kelebihan dari pewarna sintetik adalah pilihan
warna banyak dan praktis
Kekurangan dari zat pewarna sintetik
adalah tidak menghasilkan aroma, ada pewarna yang tidak cocok untuk makanan dan beresiko menimbulkan penyakit.
Pewarna sintetik yang berbahaya bagi
kesehatan contohnya adalah pewarna tekstil. Terkadang orang mempergunakan
pewarna tekstil untuk mewarnai makanan. Warnanya sangat menyolok dan tampak
bagus. Tetapi sangat berbahaya bagi kesehatan.
Beberapa pewarna sintetis sudah dilarang
digunakan untuk makanan, misalnya :
1)
Rodhamin
B, karena menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit,
iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya kanker hati.
2)
Metanil
yellow, menyebabkan : iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit,
iritasi pada mata, dan bahaya kanker pada kandung dan saluran kemih.
2.
Pemanis
Berfungsi menambah rasa manis pada
makanan dan minuman. Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi,
contohnya sakarin (kemanisannya 500x gula), dulsin (kemanisannya 250x gula),
dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan serbitol.
Ada 2 jenis pemanis, yaitu pemanis alami
dan pemanis buatan.
a.
Pemanis
alami, berasal dari buah dan madu, jika dikonsumsi secara berlebihan dapat
menyebabkan kegemukan, pemanis ini berbahaya jika dikonsumsi penderita
diabetes.
b.
Pemanis
buatan, tidak dapat dicerna sehingga tidak dapat dijadikan sebagai sumber
energi. Pemanis buatan merupakan pilihan untuk penderita dibetes. Contoh
pemanis buatan adalah sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium
siklamat, aspartam. Pemakaian berlebihan merangsang tumor kandung kemih dan bersifat karsinogenik (penyebab kanker).
3.
Pengawet
Zat aditif ini
dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain
terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Contoh bahan pengawet dan penggunaannya:
a.
Asam
benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman ringan, kecap, acar
ketimun dalam botol dan caos.
b.
Natrium
nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.
c.
Natrium
nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet kalangan.
d.
Asam
propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.
4.
Penyedap
rasa
Zat aditif ini dapat memberikan,
menambah, mempertegas rasa dan aroma makanan.
a.
Penyedap
rasa dan aroma (flavour)
Penyedap rasa dan aroma yang banyak
digunakan berasal dari golongan ester. Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang),
isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil propionat
(rasa rum)
b.
Penguat
rasa (flavour echancer)
Bahan penguat rasa atau penyedap makanan
yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari
dikenak dengan nama vetsin.
5.
Anti
oksidan
Zat aditif ini dapat mencegah atau
menghambat oksidasi.
Contoh:
a.
Asam
askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada daging
olahan, kaldu, dan buah kalangan.
b.
Butil
hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan.
c.
Butil
hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan mentega.
6.
Pengemulsi,
pemantap, dan pengental
Zat aditif ini dapat membantu
pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen pada makanan. Contoh:
agar-agar, gelatin, dan gom arab
7.
Pemutih
dan pematang tepung
Zat aditif ini dapat mempercepat proses
pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contoh:
Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat
8.
Pengatur
keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan,
menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat,
aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam
sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat
9.
Anti
kempal
Zat aditif ini dapat mencegah
pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium silikat (susu bubuk),
dan kalsium aluminium silikat (garam meja)
10.
Pengeras.
Zat aditif ini dapat memperkeras atau
mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar
ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan)
11.
Sekuestran
adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh: asam
fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium
dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA penambah gizi. Zat aditif yang ditambahkan
adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi makanan.
Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A, dan vitamin D.
Nama zat
pengawet dan Penyakit yang ditimbulkan
1.
Formalin
: Kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak
sistem saraf.
2.
Boraks
:Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada
otak dan hati.
3.
Natamysin
: Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
4.
Kalium
Asetat : Kerusakan fungsi ginjal.
5.
Nitrit
dan Nitrat : Keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke
berbagai organ tubuh, sulit bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan
muntah-muntah.
6.
Kalsium
Benzoate : Memicu terjadinya serangan asma.
7.
Sulfur
Dioksida : Perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker
dan alergi.
8.
Kalsium
dan Natrium propionate : Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa
menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.
9.
Natrium
metasulfat : Alergi pada kulit
Nama
Zat Pewarna dan Penyakit yang ditimbulkan :
1.
Rhodamin
B (pewarna tekstil): Kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru,
tenggorokan, hidung, dan usus
2.
Tartazine:
Meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.
3.
Sunset
Yellow: Menyebabkan kerusakan kromosom
4.
Ponceau
4R: Anemia dan kepekatan pada hemoglobin.
5.
Carmoisine
(merah): Menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.
6.
Quinoline
Yellow: Hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid
Nama Zat Pemanis dan Penyakit yang
ditimbulkan:
1.
Siklamat
: Kanker (Karsinogenik)
2.
Sakarin
: Infeksi dan Kanker kandung kemih
3.
Aspartan
: Gangguan saraf dan tumor otak
4.
Semua
pemanis buatan : Mutagenik
B. ZAT ADIKTIF
Zat adiktif
adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme
hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau
adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara
terus-menerus yang jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau
rasa sakit luar biasa.
Macam-macam zat adiktif diantaranya
adalah:
1.
Heroin
(Putau)
Heroin atau
Putau adalah adalah sejenis opioid alkaloid.. Heroin berasal dari bunga Papaver
somniferum (Lihat Gambar Disamping), sejenis bunga di iklim panas dan kering.
Bunga tersebut menghasilkan zat lengket yang menjadi cikal bakal dari heroin,
opium, morfin dan kodein. Heroin adalah zat depresan. Obat-obatan depresan
tidak langsung membuat Anda merasa tertekan. Zat-zat tersebut memperlambat
pesan dari otak ke tubuh dan sebaliknya. Beberapa nama lain dari zat tersebut
adalah bedak, putih. Tidak seperti Morphine yang masih mempunyai nilai medis,
heroin yang masih berasal dari candu, setelah melalui proses kimia yang sangat
cermat dan mempunyai kemampuan yang jauh lebih keras dari morphine. Rumus
molekul heroin adalah C21H23NO5C21H23NO5
2.
Kokain
Kokain
(benzoylmethylecgonine) adalah kristalin tropane alkaloid yang diperoleh dari
daun koka nama latinya adalah Erythroxylum coca (lihat gambar disamping). Daun
koka atau Erythroxylon coca adalah jenis pokok Erythroloxylon yang terdapat di
Peru, Bolivia dan Colombia di Pergunungan Andes,Amerika Serikat. Bahan ini
kebanyakannya digunakan di Amerika Serikat.
Rumus Molekul Untuk Kokain Adalah :C17H21NO4C17H21NO
4

3.
Opium
Getah berwarna
putih yang keluar dari kotak biji tanaman papaper sammi vervum yang kemudian
membeku, dan mongering berwarna hitam cokelat dan diolah menjadi candu mentah
atau candu kasar.
4.
Morpin
Morphine dalam
dunia pengobatan digunakan untuk bahan obat penenang dan obat untuk
menghilangkan rasa sakit atau nyeri, yang bahan bakunya berasal dari candu atau
opium.
5.
Tembakau
Tembakau berasal
dari tumbuhan yang bernama nicotiana tabacum. Walaupun orang-orang percaya
bahwa rokok meregangkan saraf-saraf, namun secara ilmiah terbukti bahwa merokok
melepaskan zat epinefrin, yaitu hormon yang menghasilkan stres psikis pada
perokok, daripada peregangan. Ketika rokok dihisap, nikotin diserap oleh
paru-paru dan secara cepat berpindah ke aliran darah, di mana zat tersebut
disirkulasikan ke otak.
Nikotin bekerja
secara langsung pada jantung untuk mengubah denyut jantung dan tekanan darah,
sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi, serangan jantung, penyakit pembuluh
darah lainnya, dan pembengkakan pembuluh darah. Zat tersebut juga bekerja pada
saraf yang mengendalikan pernafasan untuk mengubah pola pernafasan. Dalam
konsentrasi tinggi, nikotin sangat mematikan; kenyataannya setetes pemurnian
nikotin di lidah akan membunuh orang tersebut. Zat itu begitu mematikan
sehingga zat tersebut telah digunakan sebagai pestisida selama berabad-abad.
Kecanduan rokok
adalah sepertiga penyebab dari semua penyakit kanker, dan kanker yang paling
banyak disebabkan oleh rokok adalah kanker paru-paru. Tingkat keseluruhan
kematian yang disebabkan oleh kanker diderita oleh perokok, dua kali lebih
banyak daripada non-perokok. Seperlima dari kematian yang disebabkan oleh
serangan jantung, diakibatkan karena merokok. Perokok pasif atau perokok
sekunder juga meningkatkan resiko banyak penyakit sejenis.
Rokok juga dapat
berperan sebagai pintu masuk utama dari bentuk lain kecanduan narkoba.
Sepertiga dari populasi kaum muda yang “bereksperimen”, akhirnya menjadi
kecanduan rokok ketika mereka berusia 20 tahun. Perokok remaja memiliki
kecenderungan 100 kali untuk menghisap ganja dan menggunakan obat-obatan
terlarang lainnya, seperti kokain dan heroin di masa depan.
Merokok sangat
berbahaya terutama bagi para remaja karena tubuh mereka masih dalam tahap
perkembangan dan perubahan, serta zat tersebut dapat berpengaruh negatif pada
proses ini.
tembakau adalah zat berbahaya. Zat ini
membuat kecanduan, merusak kesehatan dan menyebabkan pengurangan tenaga dan
penyakit yang mengubah kehidupan yang mematikan. Tembakau dikemas dan dijual
seperti rokok.
6.
Ekstasi
(Metilendioksimetamfetamin)
MDMA atau
ekstasi, begitu orang mengenalnya, struktur kimia dan efeknya sejenis dengan
amfetamin dan bersifat halusinogen. Ekstasi biasanya hadir dalam dalam bentuk
tablet berbagai warna dengan desain yang berbeda. Ekstasi juga dapat berupa
bubuk atau kapsul. Seperti narkoba lainnya, tidak ada pengawasan terhadap
kekuatan dan kebersihan dari zat tersebut. Tidak ada jaminan bahwa sebuah pil
ekstasi mengandung MDMA secara keseluruhan, karena zat-zat tersebut sering
dicampur dengan zat-zat berbahaya lainnya. Nama lain: Inex, XTC, Dolphin, Black
Heart, Gober, Circle K, dan lain-lain.
7.
Ganja
Ganja (Cannabis
sativa) adalah obat depresan terbuat dari daun tanaman cannabis. THC (Delta 9
tetrahidrokanibinol) adalah salah satu dari 400 zat kimia yang ditemukan di
dalam ganja dan yang menyebabkan efek perubahan suasana hati. Sebagai obat
depresan, ganja memengaruhi sistem saraf dengan memperlambat aktivitas otak.
Ganja hadir
dalam berbagai bentuk. Ganja adalah tembakau hijau-seperti campuran daun. Hasis
dan minyak hasis adalah bentuk yang lebih kuat dampaknya dari ganja. Hasis
adalah hasil lelehan dari tanaman yang dijual dalam bentuk minyak atau blok
kecil hasil pemadatan. Ganja mempunyai beberapa nama populer seperti dele,
daun, cimeng, Pot, Weed, dan lain-lain.
Ganja menjadi
simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya
dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium
juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang
dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian
Sadhu yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk
melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa
Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.
8.
Alkohol
Alkohol sering
dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang
untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol
yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau
grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia
famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu
kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi. Alkohol juga bisa sebagai
pengawet hewan.
Dalam kimia,
alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun
yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia
sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Alkohol adalah
zat pengalih suasana hati. Zat tersebut ,merupakan sebuah depresan yang
mengurangi aktivitas otak dan sistem saraf. Minuman beralkohol mengandung zat
etanol dan mempunyai warna dan rasa yang berbeda-beda, tergantung bahan-bahan yang
dipakai dalam pembuatannya. Alkohol tersaji dalam banyak variasi termasuk bir,
anggur, brandy, arak, whisky, dan lain-lain.
9.
Barbiturates

Barbiturat
disebut juga asam barbiturate. Barbiturat digunakan secara medis untuk
menenangkan orang dan sebagai obat tidur. Barbiturat merupakan obat yang dibeli
dengan resep.
Barbiturat
mempengaruhi sistim syaraf pusat, menyebabkan perasaan lembab, dan tergantung
pada dosisnya, efeknya dapat bertahan antara tiga hingga enam jam. Barbiturat
dapat menyebabkan orang jadi sembrono, merasa bahagia dan kebingungan mental --
ketidakbahagiaan juga dapat diakibatkan oleh barbiturat.
Dosis
yang tinggi dapat menyebabkan pingsan, masalah pernapasan dan kematian.
Kematian akibat overdosis merupakan bahaya yang sangat nyata, karena dosis yang
berbahaya takarannya sangat dekat dengan dosis normal yang aman. Kemungkinan
overdosis lebih meningkat lagi bila barbiturat dikonsumsi bersamaan dengan
alkohol. Risiko penggunaan barbiturat juga meningkat bila obat tersebut
disuntikkan.
Tubuh
dapat dengan cepat menjadi toleran terhadap barbiturate, yang mengakibatkan
ketergantungan fisik dan mental. Sakaw dapat menunjukkan gejala mudah marah,
tidak bisa tidur, sakit-sakitan, tidak bisa diam, kejang-kejang, dan
halusinasi.
Dampak
dari pemakaian zat adiktif bagi tubuh diantaranya:
1.
Otak
dan syaraf dipaksa untuk bekerja di luar kemampuan yang sebenarnya dalam
keadaan yang tidak.
2.
Peredaran
darah dan Jamtung dikarenakan pengotoran darah oleh zat-zat yang mempunyai efek
yang sangat keras, akibatnya jantung di rangsang untuk bekerja di luar
kewajiban.
3.
Pernapasan
tidak akan bekerja dengan baik dan cepat lelah sekali.
4.
Penggunaan
lebih dari dosis yang dapat ditahan oleh tubuh akan mendatangkan kematian
secara mengerikan.
5.
Timbul
ketergantungan baik rohani maupun jasmani sampai timbulnya keadaan yang serius
karena putus obat. (Hawari, dadang, “Narkoba Strategi Global Hancurkan Generasi
Muda”)
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan uraian
tentang zat aditif dan zat adiktif, dapat disimpulkan bahwa:
1.
Zat aditif adalah zat-zat yang
ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan
untuk maksud tertentu. Dan zat adiktif adalah zat-zat yang dapat membuat
pemakainya kecanduan (adiksi).
2.
Zat aditif diantaranya adalah pewarna,
pemanis, pengawet, penyedap rasa, antioksidan, pengemulsi, pemutih dan pematang
tepung, pengatur keasaman, anti kempal, pengeras, sekuestran. Dan zat adiktif
macamnya adalah heroin, kokain, opium, morpin, tembakau, ekstasi, ganja,
alcohol, dan barbiturates.
3.
Zat aditif dan zat adiktif dalam jangka
yang lama dapat merusak organ dalam tubuh manusia.
1.
Perlu pengawasan yang ketat dan
pengendalian di dalam ketersediaan narkotika yang digunakan untuk obat-obatan
dan pelayanan kesehhatan juga pengembangan Ilmu Pengetahuan.
2. Tindakan
yang tegas kepada pelaku kejahatan narkoba dengan hukuman yang berat untuk
membuat jera pelaku dengan hukuman yang seberat-beratnya.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Nezsa.
November 2013. http://neahta-ahmadz.blogspot.com/2013/11/dampak-memakai-zat-aditif-dan-akibatnya.html
(accessed Mei 29, 2015).
Eleanora,
Fransiska Novita. "BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA SERTA USAHA PENCEGAHAN
DAN PENANGGULANGANNYA (Suatu Tinjauan Teoritis)." Jurnal Hukum XXV (2011): 1.
Filmi, Rizky.
April 2012.
http://rizkyfilmi.blogspot.com/2012/04/macam-macam-zat-adiktif-paling.html
(accessed Mei 29, 2015).
Ratih, Woro Umi.
2005. Penampilan diagnostik Rapid
Immunoassay pada skrining dan diagnosis penyalahgunaan obat amfetamin.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
No comments:
Post a Comment